PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KERENTANAN PENYAKIT DIARE PASCA PELAKSANAAN PESTA ADAT KIKI SAPU DAN HAMBATAN TERHADAP PENCEGAHANNYA

  • Kurniawan. K R
  • Yani A
N/ACitations
Citations of this article
30Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penyakit diare masih menjadi masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan juga sebagai salah satu penyebab  utama  tingginya  angka  kesakitan  dan  kematian  anak  di  dunia(1). Berdasarkan laporan profil kesehatan Provinsi NTT kasus diare pada tahun 2014 mencapai 107,790 kasus. Kecamatan Soa merupakan kecamatan tertinggi angka kejadian diare, khususnya di bulan-bulan tertentu seperti Bulan Juni sampai Bulan Januari. Pada bulan tersebut diadakan pesta adat Kiki Sapu di Desa Masu Kecamatan Soa Kabupaten Ngada. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat mempersepsikan kerentanan diare disebabkan oleh makanan dan minuman yang tidak higienis, alat masak yang tidak bersih, serta personal higine petugas masak. Serta faktor budaya dipersepsikan sebagai penghambat upaya mengurangi resiko terjadinya penyakit diare.

Cite

CITATION STYLE

APA

Kurniawan. K, R. N., & Yani, A. (2018). PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KERENTANAN PENYAKIT DIARE PASCA PELAKSANAAN PESTA ADAT KIKI SAPU DAN HAMBATAN TERHADAP PENCEGAHANNYA. MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion, 1(2), 58–62. https://doi.org/10.31934/mppki.v1i2.219

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free