LATAR BELAKANGSusu merupakan sumber utama kalsium dan fosfor yang sangat penting untuk pembentukan tulang. Susu sangat baik dikonsumsi pada masa remaja, karena pada masa remaja terjadi pembentukan jaringan tulang yang merupakan masa persiapan untuk mencapai puncak pertumbuhan massa tulang. Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan terjadi kemunduran struktur jaringan tulang, sehingga menyebabkan kerentanan tulang dan peningkatan risiko patah tulang. Minum susu saat remaja diharapkan dapat meningkatkan massa tulang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara pengetahuan tentang osteoporosis dan konsumsi susu pada murid SMA. METODESebuah penelitian analitik observasional dengan pendekatan desain cross sectional digunakan dengan mengikutsertakan 182 siswa dan siswi Sekolah Menegah Atas (SMA). Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang meliputi karakteristik subjek (usia, gender dan pendidikan orang tua. Pengetahuan mengenai osteoporosis dan konsumsi susu diukur menggunakan kuesioner. Uji chi-square digunakan untuk analisis data dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. HASILSebanyak 128 (70,32%) subjek memiliki pengetahuan tentang osteoporosis yang baik dan 36 (19,8) subjek minum susu sebanyak 2-3 gelas per hari. Pada subyek yang berpengetahuan tentang osteoporosis rendah didapatkan 27 orang (50,0%) tidak minum susu lebih besar secara bermakna dibandingkan subyek yang berpengetahuan osteoporosis tinggi sebanyak 5 orang (3,9%). Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang osteoporosis dan konsumsi susu pada murid SMA (p=0,000). KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang osteoporosis dan konsumsi susu pada murid SMA. Penyuluhan mengenai konsumsi minum susu harus dilakukan pada murid SMA untuk meningkatkan pengetahuannya mengenai osteoporosis.
CITATION STYLE
Palaka, I. A., & Hidayat, A. (2018). Pengetahuan tentang osteoporosis yang rendah menurunkan konsumsi susu pada murid SMA. Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, 1(1), 35–42. https://doi.org/10.18051/jbiomedkes.2018.v1.35-42
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.