Anthropolinguistics studies examines linguistic phenomena based on a linguistic scientific perspective and not cultural studies. The phenomenon of language is the phenomenon used e in various events. This study examines Sef Alumama’ ritual speech in the Boti community. The data in this study are recorded, transcribed, translated, and coded with the principle of managing corpus data. Specific theories and methods are used to answer the question of how is the study of anthropolinguistics applying in the ritual speech 'Sef Alumama' at the Boti community in East Nusa Tenggara ? The main theory in this research is anthropolinguistics theory with cognitive semiotic theory as a specific theory. The results showed that a lexicon has linguistic attributes connected textually and intertextually. This lexicon or lingual form can be visualized in a cognitive map based on linguistic principles. Furthermore, Dawan's morphosyntaxis shows specific characteristics in the use of pronouns. In-depth studies conclude that the pronoun is used as a semantic interpretation and harmonization of oral literary sounds.Linguistik kebudayaan menjadi ranah pengkajian bahasa yang menelaah fenomena kebahasaan berdasarkan sudut pandang keilmuan linguistik dan bukan kajian budaya. Fenomena kebahasaan adalah fenomena penggunaan bahasa dalam berbagai perisiwa. Penelitian ini mengkaji tuturan ritual sef alu mama pada masyrakat Boti. Data dalam penelitian ini ialah tuturan ritual yang direkam, ditranskrip, ditranslasi, dan dikodekan dengan prinsip pengelolahan data korpus. Teori dan metode yang spesifik digunakan untuk menjawab pertanyaan bagaimana kajian linguistik kebudayaan dalam tuturan ritual ‘sef alu mama’ pada masyarkat Boti di Nusa Tenggara Timur. Teori payung dalam penelitian ini ialah teori linguistik kebudayaan dengan teori semiotik kognitif sebagai teori spesifik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebuah leksikon memiliki atribut kebahasaan yang dapat bergayut secara tekstual bahkan intertekstual. Leksikon atau bentuk lingual ini dapat divisualisasikan dalam peta kognitif berdasarkan prinsip kebahasaan. Lebih lanjut, morfosintaksis bahasa Dawan menunjukkan ciri spesifik dalam penggunaan pronomina. Kajian mendalam menyimpukan bahwa pronomina tersebut digunakan sebagai pemaknaan secara semantis dan harmonisasi bunyi sastra lisan.
CITATION STYLE
Iswanto, I. (2021). KAJIAN LINGUISTIK KEBUDAYAAN DALAM TUTURAN RITUAL SÈF ALUMAMA MASYARAKAT BOTI DI NUSA TENGGARA TIMUR [Anthropolinguistic Study of Sèf Alumama Ritual Speech in Boti Community East Nusa Tenggara]. TOTOBUANG, 9(1), 1–13. https://doi.org/10.26499/ttbng.v9i1.229
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.