CRT (Cut Rag Tobacco) adalah campuran tembakau dengan bahan lain yang nantinya dijadikan isi dari rokok. Keluhanyang dikumpulkan selama Januari–September 2019 didapatkan keluhan terbesar yaitu adanya FM (Foreigh Matter) yang terdapat pada CRT yang diproduksi oleh PT.ABC.Keluhandari konsumen tersebut harus segera ditanggulangi agar kepuasan konsumen terjamin.Untuk mencari keluhan yang prioritasnya tertinggi yang harus segera ditanggulangi digunakan metode FMEA.setelah diketahui prioritas kecacatan yang harus diperbaiki maka untuk pengambilan keputusan menggunakan AHP untuk pengambilan keputusan agar pengambilan keputusan lebih terstruktur dan sesuai target. Dari FMEA didapatkan perbaikan untuk mengurangi FM besek yang terdapat pada raw materialrajangan yang digunakan untuk memproduksi rokok kretek. Antisipasi dari proses produksi sendiri sudah ada dengan adanya mesin sorter yang diharapkan bisa menghilangkan besek dari tembakau yang nilainya efektifitas masih dibawah 80 %. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan agar nantinya mesin sorter dapat reject FM besek. Dari hasil pemilihan prioritas perbaikan dan perbandingan setiap kategori perbaikan yaitu efektifitas reject FM Besek, waktu proses, efektifitas rejecttembakau dan biaya. Pemilihan kategori reject FM besek tertinggi dengan 50.11%, dan nilai tertinggi untuk efektifitas rejectFM besek adalah upgrade mesin smart sorter dikarenakan dapat meningkatkan efektifitas reject FM besek sebesar 91.44%.
CITATION STYLE
Harianto, D., Hutabarat, J., & Achmadi, F. (2020). Strategi Perbaikan Kecacatan Produk Menggunakan FMEA dan AHP Untuk Produksi Cut Rag Tobacco. JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN INDUSTRI, 6(1), 27–32. https://doi.org/10.36040/jtmi.v6i1.2627
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.