Sengkalan Dwi Naga Rasa Tunggal dan Dwi Naga Rasa Wani merupakan sengkalan yang berbentuk naga, yang tedapat di Keraton Yogyakarta. Sengkalan merupakan sistem simbolik pada kebudayaan Jawa yang berfungsi sebagai tanda tahun suatu peristiwa penting. Sengkalan Dwi Naga Rasa Tunggal dan Dwi Naga Rasa Wani bernilai tahun sama yaitu 1682 Saka (1756 M), yang merupakan waktu dibangunnya Keraton Yogyakarta. Penelitian ini mengkaji tentang makna simbolik dan wujud estetik naga yang terdapat pada bentuk visual sengkalan Dwi Naga Rasa Tunggal dan Dwi Naga Rasa Wani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Makna simbolik diteliti melalui pola dasar masyarakat Jawa yang mempengaruhi masyarakat Jawa dalam membangun artefak. Setelah itu, wujud estetik dianalisis melalui indikator warna, bentuk, ukuran dan proporsi. Berdasarkan analisis, bentuk naga pada ketiga sengkalan tersebut memiliki kesamaan makna satu sama lain, yaitu representasi dari cara berpikir Jawa, sebagai masyarakat ‘sawah’. Dari pola dasar yang tampak pada ornamen hias maupun bentuk dan posisi naga pada sengkalan tersebut, dapat ditemukan hubungan masyarakat Jawa dengan Tuhannya, berupa harapan akan kesuburan dalam pertanian, keselamatan, dan keberkahan dalam hidup. Jika ditinjau dari bentuknya secara keseluruhan, bentuk naga pada tiga sengkalan ini juga memiliki kesamaan pada bagian bentuk hiasan kepala, bentuk kepala dan bentuk tubuh.
CITATION STYLE
Suryana, C. (2018). MAKNA SIMBOLIK DAN WUJUD ESTETIK NAGA DALAM KEBUDAYAAN JAWA. ARTic, 2, 83–91. https://doi.org/10.34010/artic.2018.2.2526.83-91
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.