Sinkretisme dari dahulu hingga saat ini masih menjadi tema bahan diskusi dalam suatu penelitian. Awalnya, sinkretisme hanya ada pada bidang agama dan filsafat, namun sekarang berkembang pada aspek arsitektur. Hal ini dapat dilihat dari bangunan-bangunan seperti kuil, gereja, candi, masjid, dan lain-lain. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterkaitan sinkretisme dari arsitektur Islam dan arsitektur nusantara pada bangunan masjid agung jawa tengah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bangunan masjid agung jawa tengah. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada bangunan masjid agung jawa tengah terdapat perpaduan antara dua macam arsitektur, yaitu arsitektur Islam dan Jawa. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah lagi dengan empat minaret yang menunjukan ciri khas arsitektur islam universal. Pada plasa masjid terdapat Banner yang dinamakan Gerbang Al-Qanatīr, gerbang ini menggunakan arsitektur romawi, hal tersebut dapat dilihat dari bentuk pilar yang besar dan lengkungan yang menghubungkan antara pilar yang satu dengan yang lain. Penggunaan arsitektur Islam ditunjukkan dengan adanya payung-payung raksasa seperti yang ada di Masjid Nabawi di Madinah.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Maulida, R., Hikmah, N., Nurlita, S., & Hidayatullah, A. F. (2021). Sinkretisme Arsitektur Islam dan Nusantara Pada Bangunan Masjid Agung Jawa Tengah. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 9(1), 47. https://doi.org/10.24127/hj.v9i1.2531