Perencanaan kawasan bantaran sungai dapat menjadi solusi penyediaan ruang terbuka publik. Perencanaan harus mempromosikan karakter khusus lanskap dan sosial budaya masyarakat. Ruang terbuka di permukiman padat digunakan untuk perluasan rumah yang sempit untuk kegiatan sehari-hari dan bersosialisasi antar warga. Lokasi penelitian berada di pemukiman sekitar Jembatan Ampera di Palembang. Kajian ini bertujuan untuk menyajikan alternatif desain ruang terbuka bantaran sungai berdasarkan kekhususan kondisi fisik dan aktivitas permukiman bantaran sungai. Pengamatan meliputi jumlah jenis pengguna, kegiatan, luas, dan fasilitas. Hasil penelitian menunjukkan titik aktif ditemukan pada tujuh ruang terbuka. Intensitas dan jenis kegiatan dipengaruhi oleh luas wilayah, panorama, dan fasilitas. Akses ke sungai merupakan elemen terpenting dalam mendesain ruang terbuka di bantaran sungai. Kegiatan warga seringkali berhubungan dengan sungai. Akses tersebut akan menghidupkan kembali pemanfaatan ruang terbuka sebagai penghubung sungai dengan aktivitas sehari-hari warga. Penataan tersebut juga perlu dilengkapi dengan tambahan fasilitas kebutuhan sehari-hari sebagai alasan penghuni untuk mengunjungi ruang terbuka.
CITATION STYLE
Oktarini, M. F., Kesman, R. D., Putri, A. A. Z., Nuari, M., Fahreza, M. R., Subari, A., & Azizah, N. (2022). Penataan Ruang Terbuka Publik sebagai Wadah Aktivitas Warga pada Permukiman di Tepian Sungai Musi, Palembang. Archvisual: Jurnal Arsitektur Dan Perencanaan, 2(1), 7–18. https://doi.org/10.55300/archvisual.v2i1.1480
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.