Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan peran ‘menongkah’ taradisi mencari kerang sebagai upaya peningkatan pendapatan ekonomi keluarga pada masyarakat Suku Laut. Hal ini dianggap sangat menarik karena Suku Laut dianggap sebagai masyarakat primitive atau istilah sekarang disebut dengan masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT). Masyarakat Suku Laut ini memiliki kearifan lokal dalam memanfaatkan sumberdaya alam disekitar mereka, yang akhirnya membentuk tradisi dan menjadi bagian identitas mereka. Menongkah merupakan salah satu perilaku masyarakat lokal sebagai sebuah kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan yang diproyeksikan dengan cara tersendiri sesuai dengan pola berpikir dan tradisi yang berlangsung ketika ia dilakukan. Berbagai macam bentuk pantang-larang, tabu, pepatah-petitih dan berbagai tradisi lainnya dapat mengungkapkan beberapa pesan yang memiliki makna sangat besar bagi kelangsungan ekonomi keluarga masyarakat suku laut dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan sebagai sumber kehidupan mereka. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kuala Patah Parang Kecamatan Sungai Batang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan tradisi menongkah pada masyarakat Suku Laut mampu memberi kontribusi terhadap kelangsungan hidup masayarakat Suku Laut untuk mempertahankan hidup, meski belum mampu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga mereka secara umum.
CITATION STYLE
Salmiah, S. (2021). Peran ‘Menongkah’ Tradisi Mencari Kerang Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Ekonomi Keluarga Pada Masyarakat Suku Laut di Desa Kuala Patah Parang Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir. Eklektik : Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Kewirausahaan, 4(1), 61. https://doi.org/10.24014/ekl.v4i1.13330
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.