Desa Tapak Gedung Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu memiliki 1600 ha perkebunan buah kopi yang mampu menghasilkan 700 ton kopi dalam setahun. Selama ini, kopi tersebut hanya dijual dalam bentuk biji kopi, bahkan kulit kopipun hanya dibuang saja dan belum dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan serta sarana pengolahannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Universitas Bengkulu melalui Program PHP2D melakukan serangkaian kegiatan pemberdayaan masayarakat Desa Tapak Gedung melalui pengolahan limbah kulit buah kopi menjadi teh kaskara. Pemberdayaan masyarakat ini dilakukan melalui kegiatan sosialisasi teh kaskara, pelatihan masyarakat tentang pembuatan teh kaskara, pengkemasan dan pengenalan pemasaran produk teh kaskara. Hasil kegiatan pemberdayaan ini menunjukkan bahwa: 1) Limbah kulit buah kopi di Desa Tapak Gedung bisa diolah menjadi teh kaskara yang nikmat dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. 2) Antuasisme masyarakat Tapak Gedung, terutama generasi muda merupakan potensi yang bisa dioptimalkan dalam pengolahan teh kasakara. 3) Perlunya dukungan pemerintahan, akademisi dan sektor swasta untuk pengembangan produk teh kaskara sehingga menjadi produk yang mempunyai nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat
CITATION STYLE
Apriansyah1, D., Osira 2, Y., Rozzaqiah, A., Wahyuningrum, Y., & Afifah, A. A. (2022). Pemberdayaan Masyarakat Desa Tapak Gedung Melalui Pengolahan Kulit Buah Kopi Menjadi Teh Kaskara. Indonesian Journal of Community Empowerment and Service (ICOMES), 2(1), 52–57. https://doi.org/10.33369/icomes.v2i1.21752
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.