Kebutuhan akan mesin pendingin udara di Indonesia sangat tinggi karena iklim tropis yang menyebabkan Indonesia memiliki dua musim, yaitu musin kemarau dan musin penghujan. Namun pada beberapa tahun ini, musim kemarau atau secara awam dikatakan musim panas, terasa lebih panjang dibanding musim hujan. Sistem refrigerasi dipilih untuk kebutuhan pendingin udara di Indonesia khususnya dan asia pada umumnya. Sistem refrigrasi terdiri dari evaporator, condenser, kompresser dan katup ekspansi. Efek pendinginan terjadi di evaporator, dimana cairan refrigerant berubah menjadi uap atau yang disebut dengan proses evaporasi. Pada penelitian ini, evaporator dirancang menggunakan beberapa diameter tube pipa evaporator, yaitu : 0,005435 m, 0,007036 m, 0,008103 m, 0,008407 m, 0,009398 m, 0,010338 m, 0,011278 m, 0,00125 m, 0,012954 m dan 0,014224 m. Perancangan evaporator untuk biaya perancangan yang optimum dipilih pada rancangan dengan Din 0,009398 m dan Dout 0,0127 dengan panjang tube 5,08 m karena ukuran dan panjang tube yang tidak terlalu besar dan panjang.
CITATION STYLE
Ruhyat, N., & Wahyudi, R. (2015). PENGARUH VARIASI DIAMETER TUBE PIPA EVAPORATOR DENGAN CIRCULAR FINS TERHADAP PRESSURE DROPS ALIRAN REFRIGERANT PADA SISTEM REFRIGERASI. SINERGI, 19(1), 51. https://doi.org/10.22441/sinergi.2015.1.009
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.