Pencemaran logam timbal berdampak bagi kesehatan manusia seperti kerusakan saat pembentukan eritrosit dan sifat logam berat yang akumulatif sehingga jika masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan efek jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kadar timbal pada makanan secara kuantitatif. Metodologi penelitian ini bersifat observasional deskriptif dimana peneliti menggunakan alat Rapid Test Kit Pb yang dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi pada tanggal 18 Februari 2020. Populasi penelitian ini adalah seluruh sampel berupa makanan jenis hasil laut dan makanan kaleng. Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada 15 pedagang yang berada di pasar tradisional, tiap 1 pedagang diambil 1 sampel dengan menggunakan total sampling yaitu sebanyak 15 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 1 sampel yang mengandung timbal yaitu pada terasi udang yang memperoleh hasil test strip Pb dengan kadar 20 mg/l Pb2+ sedangkan 14 sampel lainnya masih berada dalam batas aman yaitu hasil test strip Pb dengan kadar 0 mg/1 Pb2+. Hasil Pb pada terasi udang melebihi batas maksimum yaitu sebesar 1,0 mg/kg sesuai dengan peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009. Saran bagi pemerintah, bidang industri pangan dan konsumen diharapkan dapat bekerjasama untuk mencegah dampak negatif terhadap tubuh akibat logam timbal pada makanan.
CITATION STYLE
Afrilla, O., & Puspikawati, S. I. (2021). UJI KANDUNGAN PENCEMARAN TIMBAL PADA HASIL LAUT DI KABUPATEN BANYUWANGI. IKESMA, 17(2), 59. https://doi.org/10.19184/ikesma.v17i2.22331
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.