Nanas merupakan produk pertanian yang banyak dibudidayakan di Riau, termasuk di Kota Dumai. Kebanyakan nanas dari Dumai dijual sebagai buah segar konsumsi masyarakat lokal, karena secara demografi susah bersaing dengan nanas produksi Kabupaten Kampar yang lebih dekat dengan ibu kota provinsi, yaitu Pekanbaru. Kelebihan produksi saat panen mengakibatkan sebagian buah tidak terjual. Demikian juga kerusakan buah akibat cara panen yang salah menambah buah nanas yang tidak termanfaatkan. Hal ini mendorong masyarakat melalui unit usaha kecil, kelompok tani dan unit kegiatan masyarakat untuk mengolah buah nanas menjadi penganan seperti dodol nanas, keripik nanas, selai nanas dan lainnya. Permasalahannya terletak pada stasiun kerja yang banyak, waktu kerja yang panjang dan peralatan yang sederhana. Akibatnya keuntungan yang dihasilkan tidak sebanding dengan sumberdaya yang dikerahkan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu kegiatan usaha pembuatan dodol nanas dengan merancang dan membuat alat bantu produksi berupa alat pengupas nanas dan alat pengaduk dodol nanas. Metode kegiatan pengabdian ini adalah penyuluhan dan pelatihan terhadap pelaku usaha pembuatan dodol nanas, yaitu UKM Kemuning yang berlamat di Jl.Muslim No. 1 Kelurahan Mundam Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah peningkatan waktu kerja pembuatan dodol dari yang tadinya 3-4 hari menjadi 1-2 hari saja.
CITATION STYLE
Febrina, W., & Azmi, A. (2019). Penerapan teknologi tepat guna untuk unit usaha pembuatan dodol nanas di Kota Dumai. Unri Conference Series: Community Engagement, 1, 163–167. https://doi.org/10.31258/unricsce.1.163-167
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.