Metode dalam melatih nalar kritis santri tentu setiap pesantren akan berbeda. Salah satu yang kami amati adalah Pondok Pesantren Langgar Panggung Mbah Yai Mastur Lamongan. Di Pondok Pesanren tersebut ada sebuah rutinan yang diberi nama Jagongan Santri. Jagongan Santri ini adalah sebuah pertemuan antara santri dan pengasuh yang di dalamnya membahas tentang isu- isu yang sedang hangat saat itu. Jagongan di sini adalah sebuah bentuk komunikasi sosial. Komunikasi sosial adalah suatu proses interaksi dimana seseorang atau lembaga menyampaikan amanat kepada pihak lain supaya pihak lain dapat menangkap maksud yang dikehendaki penyampai. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk memahami sebuah metode yang dikembangkan untuk melatih nalar kritis dan karakter para santri. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kualitatif berupa studi kasus. Hasil dari penelitian adalah dialog yang dikemas dengan metode Jagongan nyatanya mampu membuat nalar kritis santri menjadi terasah. Mengomentari permasalahan yang terjadi dengan kajian-kajian ilmiah yang terarah. Kemudian melalui Jagongan pula karakter santri tebentuk. Santri memiliki karakter yang ajek, kokoh dalam memegang prinsip ketauhidan dan kewatadlu’an. Namun tetap terkesan santai dan tidak tergesa-gesa dalam memutuskan sesuatu.
CITATION STYLE
Ahmad Maujuhan Syah. (2023). “Jagongan Santri” Sebagai Metode Melatih Nalar Kritis dan Membentuk Karakter Santri Studi Kasus di Pondok Langgar Panggung Kiai Mastur Lamongan. Busyro: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam, 4(2), 84–93. https://doi.org/10.55352/kpi.v4i2.247
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.