Tulisan ini bertujuan menganalisis kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) terhadap Iran selama pandemi Covid-19. Sebelum era pandemi, AS telah memberlakukan sanksi terhadap Iran, antara lain berupa embargo pengeksporan minyak. Pandemi Covid-19 membuat Iran semakin dihimpit beban ekonomi dan kembali menuntut AS agar menghentikan embargonya. Namun, AS tidak mencabut sanksinya bahkan semakin memperketat sanksi tersebut dengan memasukkan beberapa perusahaan ke daftar hitam karena berbisnis dengan Iran. Analisis dalam artikel ini menggunakan pendekatan realisme, yaitu memandang bahwa tindakan setiap negara selalu terkait dengan aspek survival dan self-help yang memunculkan security dilemma. Penelitian ini bersifat kualitatif dan data yang digunakan adalah data sekunder berupa dokumen dan artikel media massa. Temuan artikel ini adalah bahwa diperpanjangnya embargo AS terhadap Iran di masa pandemi merupakan bentuk survival AS, yaitu untuk menghalangi munculnya kekuatan nuklir baru di kawasan yang dipandang sebagai ancaman bagi AS.
CITATION STYLE
Assri, B. C. A. (2020). Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Terhadap Iran Selama Pandemi Covid-19. Jurnal ICMES, 4(1), 29–45. https://doi.org/10.35748/jurnalicmes.v4i1.72
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.