Tujuan utama dari makalah ini adalah mengkaji kosmologi Ibnu Sina (980-1037 M) dan melihat bagiamana ia memiliki relevansi dalam diskursus kosmologi kontemporer. Untuk mengetahui kosmologi Ibnu Sina dengan benar, kajian mesti dimulai dengan mengkaji konsep Tuhan. Sebab sebagai sorang Muslim, konsep Tuhan memiliki peran sentral dalam mempengaruhi seluruh aspek dalam kehidupan, tak terkecuali dalam aspek pemikiran. Kajian tentang konsep Tuhan ini juga akan memperlihatkan beberapa penyimpangan pemikiran Ibnu Sina dari filsafat Yunani, terutama kosmologi Aristotelianisme—di mana Ibnu Sina mengambil inspirasi dalam merumuskan filsafatnya. Setelah mengkaji konsep Tuhan, kajian tentang konsep alam semesta beserta konsep turunannya seperti konsep ruang dan waktu, materi dan gerak akan dapat dipahami dengan baik. Dari pengkajian tentang konsep alam semesta, ruang dan waktu, materi dan gerak, ditemukan relevansi kosmologi Ibnu Sina dalam diskursus kosmologi kontemporer, yakni ketidakmungkinan multiverse dan model daur-ulang alam semesta.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Sutoyo, Y. (2020). Kosmologi Ibnu Sina dan Relevansinya dengan Diskursus Kosmologi Modern. Tasfiyah, 4(2), 29. https://doi.org/10.21111/tasfiyah.v4i2.4187