Kosmologi Ibnu Sina dan Relevansinya dengan Diskursus Kosmologi Modern

  • Sutoyo Y
N/ACitations
Citations of this article
42Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tujuan utama dari makalah ini adalah mengkaji kosmologi Ibnu Sina (980-1037 M) dan melihat bagiamana ia memiliki relevansi dalam diskursus kosmologi kontemporer. Untuk mengetahui kosmologi Ibnu Sina dengan benar, kajian mesti dimulai dengan mengkaji konsep Tuhan. Sebab sebagai sorang Muslim, konsep Tuhan memiliki peran sentral dalam mempengaruhi seluruh aspek dalam kehidupan, tak terkecuali dalam aspek pemikiran. Kajian tentang konsep Tuhan ini juga akan memperlihatkan beberapa penyimpangan pemikiran Ibnu Sina dari filsafat Yunani, terutama kosmologi Aristotelianisme—di mana Ibnu Sina mengambil inspirasi dalam merumuskan filsafatnya. Setelah mengkaji konsep Tuhan, kajian tentang konsep alam semesta beserta konsep turunannya seperti konsep ruang dan waktu, materi dan gerak akan dapat dipahami dengan baik. Dari pengkajian tentang konsep alam semesta, ruang dan waktu, materi dan gerak, ditemukan relevansi kosmologi Ibnu Sina dalam diskursus kosmologi kontemporer, yakni ketidakmungkinan multiverse dan model daur-ulang alam semesta.

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Cite

CITATION STYLE

APA

Sutoyo, Y. (2020). Kosmologi Ibnu Sina dan Relevansinya dengan Diskursus Kosmologi Modern. Tasfiyah, 4(2), 29. https://doi.org/10.21111/tasfiyah.v4i2.4187

Readers over time

‘20‘21‘22‘23‘24‘250481216

Readers' Seniority

Tooltip

PhD / Post grad / Masters / Doc 3

50%

Lecturer / Post doc 2

33%

Researcher 1

17%

Readers' Discipline

Tooltip

Arts and Humanities 6

55%

Philosophy 2

18%

Social Sciences 2

18%

Psychology 1

9%

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free
0