Makna Simbolik Tradisi Ngalungi Sapi dan Relevansinya Dengan Brahma Vihara Dalam Budhisme

  • Sarwi S
  • Subandi A
N/ACitations
Citations of this article
13Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan tradisi Ngalungi   Sapi, mendeskripsikan makna simbolik tradisi Ngalungi   Sapi, dan mendeskripsikan relevansi tradisi Ngalungi   sapi dengan Brahma Vihara. Tradisi Ngalungi   sapi di Dusun Glagah Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati dilaksanakan setiap setahun sekali antara hari Selasa Kliwon atau hari Jumat Pahing pada bulan Suro, dilaksanakan pada malam hari. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara observasi secara langsung, dokumentasi dilapangan, dan wawancara dengan informan. Informan dalam penelitian ini adalah sesepuh dan beberapa tokoh masyarakat di Desa Giling. Berdasarkan deskripsi data dan analisis data dapat diketahui dan dapat ditemukan bahwa dalam tradisi ngalungi   sapi dilaksanakan sejak zaman dahulu pada saat hewan ternak sapi digembalakan secara liar oleh pemiliknya, terdapat makna simbolik yang terkandung dalam ubopame maupun ritual didalam tradisi ngalung sapi, tradisi ngalungi   sapi memiliki relevansi dengan brahma vihara. Implikasi yang terbentuk adalah mempertahankan dan melestarikan nila-nilai luhur bersumber dari tradisi nenek moyang sebagai ciri khas peradaban suatu bangsa. Kata kunci: Pelaksanaan, Makna Simbolik, Relevansi, Tradisi   Abstract This study aims to describe the implementation of the Ngalungi   sapi tradition, describe the symbolic meaning of the Ngalungi   sapi tradition, and describe the relevance of the Ngalungi   sapi tradition to the Brahma Vihara. The tradition of Ngalungi   sapi in Glagah Hamlet, Giling Village, Gunungwungkal District, Pati Regency is carried out once a year between Kliwon Tuesday or Pahing Friday in the month of Suro, held at night. This research is a qualitative research. Data were collected by direct observation, field documentation, and interviews with informants. Informants in this study were elders and several community leaders in Giling Village. Based on the data description and data analysis, it can be seen and it can be found that in the tradition of ngalungi   sapi carried out since ancient times when cattle were grazed wildly by their owners, there is a symbolic meaning contained in the ubopome and rituals in the tradition of ngalungi   sapi, the tradition of ngalungi   sapi has relevance with the Brahma Vihara. The implication that is formed is to maintain and preserve noble values ​​originating from ancestral traditions as a characteristic of a nation's civilization. Keywords: Implementation, Symbolic Meaning, Relevance, Tradition

Cite

CITATION STYLE

APA

Sarwi, S., & Subandi, A. (2022). Makna Simbolik Tradisi Ngalungi Sapi dan Relevansinya Dengan Brahma Vihara Dalam Budhisme. Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 3(1), 45–61. https://doi.org/10.53565/sabbhatayatra.v3i1.478

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free