Red Mud Air Purifier (REPAF): Inovasi Teknologi Berbahan Baku Tailing Bauksit Sebagai Penyerap Asap Kebakaran Hutan Di Riau Dalam Upaya Mewujudkan Target SDGs 2030

  • Aulia S
N/ACitations
Citations of this article
26Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Indonesia menempati urutan ke-9 sebagai negara dengan hutan dan lahan gambut terluas di dunia dengan luas 66,18 juta ha. Sebanyak 6.5 Juta ha berada di Pulau Sumatra, tepatnya Riau. Kebakaran hutan merupakan permasalahan krusial yang rutin terjadi setiap tahun. Pada tahun 2019, Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat sebanyak 61.017 penduduk Riau terserang ISPA akibat asap kebakaran hutan. Kebakaran hutan menjadi penyebab utama Indonesia berada pada urutan keempat sebagai negara penyumbang emisi karbon tertinggi di dunia. Potensi sumber daya alam bauksit di Indonesia sangat melimpah. Badan Pusat Statistika mencatat terdapat 16.592.187,00 ton bauksit pada 2021 dan sebagian besar berada di wilayah Sumatra. Oleh karena itu, diusulkanlah sebuah inovasi pemanfaatan zeolit sintetis yang diolah dari tailing bauksit sebagai solusi dalam menangani asap kebakaran hutan di Riau. Sistem ini bernama Red Mud Panel Air Purifier (REPAF) yaitu suatu inovasi teknologi pembersih udara yang memanfaatkan zeolit sintetis dari hasil pengolahan tailing bauksit sebagai adsorben gas CO2. Metode penelitian meliputi perhitungan konsumsi energi dari REPAF, serta analisis kelayakan ekonomi dari penggunaan sistem REPAF. Proses pengolahan limbah bauksit menjadi zeolit sintetis dilakukan melalui proses fusi kaustik, dilanjutkan dengan penambahan prekursor natrium silikat, dan kristalisasi dengan temperatur 90-120°C di bawah tekanan atmosfer. Selanjutnya setelah tercapai kristalisasi, zeolit diaplikasikan di dalam aluminium. Hasil penelitian menunjukkan REPAF mampu menyerap gas CO2 dengan kapasitas penyerapan mencapai 6.4 mmol/g zeolit,. Konsumsi energi REPAF diperkirakan sekitar 7.142×105 kJ saat proses fusi kaustik serta 4.608×104 kJ saat proses kristalisasi dengan asumsi pemanfaatan tailing bauksit adalah 33.5%. Dengan adanya inovasi teknologi REPAF ini, dapat mengurangi permasalahan lingkungan yang diakibatkan dari limbah bauksit sekaligus menciptakan udara yang bersih sehingga diharapkan dapat menurunkan emisi karbon sebanyak 29% serta mewujudkan poin 3 dan poin 7 SDGs 2030.

Cite

CITATION STYLE

APA

Aulia, S. (2022). Red Mud Air Purifier (REPAF): Inovasi Teknologi Berbahan Baku Tailing Bauksit Sebagai Penyerap Asap Kebakaran Hutan Di Riau Dalam Upaya Mewujudkan Target SDGs 2030. Journal of Embedded Systems, Security and Intelligent Systems, 3(2), 85. https://doi.org/10.26858/jessi.v3i2.38095

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free