Migas non-konvensional saat ini mulai menjadi sumber energi yang penting mengingat menurunnya sumber migas konvensional secara global. Salah satu jenis migas non konvensional adalah hidrokarbon shale. Eksplorasi hidrokarbon shale akan menjadi sukses apabila analisis data awal dilakukan dengan baik. Data well log dan data seismik biasanya merupakan data utama dalam fase eksplorasi. Analisis yang dilakukan adalah analisis porositas total dan Total Organic Carbon (TOC). Analisis estimasi TOC akan menggunakan pendekatan petrofisika yaitu dengan metode Passey (1990). Dalam tulisan ini, fokus pembahasan adalah pada shale formasi Piniya sebagai reservoir non-konvensional yang merupakan anggota dari Kelompok Kembelangan, Cekungan Akimeugah. Dalam membuat model persebaran porositas total dan TOC, akan digunakan metode seismik inversi berupa model based. Hubungan empiris antara Impedansi Akustik (AI) dan parameter porositas total serta TOC akan digunakan dalam melakukan persebaran parameter, yaitu dengan mengubah cube seismik AI menjadi cube seismik porositas total dan TOC.Kata kunci : porositas total, TOC, inversi, piniya, akimeugah.
CITATION STYLE
Wijayanti, J. A., Setyowiyoto, J., & Anggara, F. (2019). Persebaran TOC dan Porositas Total Menggunakan Seismik Inversi pada Shale Piniya, Cekungan Akimeugah, Papua. Jurnal Fisika Indonesia, 23(2), 24. https://doi.org/10.22146/jfi.47460
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.