Hipertensi berada di peringkat pertama sebagai penyebab kematian di seluruh dunia. Terdapat peningkatan prevalensi hipertensi di Indonesia dari 25.8% di tahun 2013 meningkat menjadi 34.1% di tahun 2018. Hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering muncul pada pekerja shift. Jadwal yang tidak tetap seperti perubahan shift dapat mempengaruhi irama sirkadian sesorang dan dapat menyebabkan tekanan darah terganggu. Studi ini adalah systematic review dilakukan pada pusat data PUBMED dan BMC. Kata kunci yang digunakan "shift work" AND "blood pressure". Hasil studi didapatkan 7 artikel yang dimasukan dalam penelitian. Lima dari tujuh artikel menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara shift kerja dan tekanan darah. Pekerja shift lebih rentan untuk mengalami penyakit kardiovaskular seperti hipertensi karena adanya gangguan pada irama sirkadian yang disebabkan oleh jadwal kerja yang tidak teratur. Semakin perlahan rotasi shift dilakukan semakin kecil efek merugikan pada durasi tidur. Kerja shift juga secara tidak langsung meningkatkan konsumsi makanan kaya karbohidrat dan perubahan profil lipid utamanya kadar trigliserida, menyebabkan obesitas dan peningkatan gula darah. Pada studi ini dapat disimpulkan terdapat hubungan antara shift kerja dengan tekanan darah, yaitu shift kerja cenderung untuk menaikan tekanan darah. Mekanisme yang mendasari hal ini beragam tapi seluruhnya memiliki akar yang sama yaitu terganggunya irama sirkadian karena jadwal kerja yang berubah-ubah pada kerja shift.
CITATION STYLE
Susanto, G. M., Musthafa, Z., Wahyuningsih, S., Harjono, Y., & Aprilia, C. A. (2021). Hubungan kerja shift dengan tekanan darah: Systematic review. Tarumanagara Medical Journal, 3(1), 73–82. https://doi.org/10.24912/tmj.v3i2.11746
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.