Makna Kultural pada Kepercayaan Masyarakat Jawa Terhadap Ketupat di Momen Lebaran: Kajian Antropologi Linguistik

  • Maghfiroh A
  • Nurhayati N
N/ACitations
Citations of this article
49Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Ketupat pada momen lebaran memberikan makna tersendiri bagi masyarakat Jawa. Mereka memiliki kepercayaan tertentu dalam memaknai ketupat, khususnya mengenai filosofi maupun proses pembuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan makna kultural di balik kepercayaan mengenai ketupat serta nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang pengumpulan datanya menggunakan wawancara mendalam. Dengan menggunakan pendekatan antropologi linguistik, data penelitian ini dianalisis secara induktif dan menggunakan metode analisis padan translasional. Temuan penelitian menunjukkan adanya 3 pamali, 6 keyakinan, dan 3 syarat yang sampai sekarang ini masih dipercayai oleh masyarakat Jawa mengenai ketupat. Hasil penelitian mengimplikasikan adanya nilai-nilai kearifan lokal, seperti keharusan untuk melestarikan budaya Jawa, menganut prinsip minimalis, dan konsep animisme dan dinamisme yang mendominasi kepercayaan tersebut.  Meskipun demikian, mereka hanya mengikuti ajaran nenek moyang tanpa bermaksud untuk melakukan praktik  animisme dan dinamisme yang bertentangan dengan syariat Islam.

Cite

CITATION STYLE

APA

Maghfiroh, A., & Nurhayati, N. (2023). Makna Kultural pada Kepercayaan Masyarakat Jawa Terhadap Ketupat di Momen Lebaran: Kajian Antropologi Linguistik. Madah: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 14(2), 216–228. https://doi.org/10.31503/madah.v14i2.640

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free