Diagnosis penyakit tuberkulosis paru dengan metode mikroskopis basil tahan asam menggunakan spesimen dahak. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan diagnosis dengan metode tersebut adalah penanganan spesimen dahak. Idealnya spesimen dahak harus segera diperiksa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan ada atau tidaknya perbedaan jumlah basil tahan asam pada spesimen dahak langsung diperiksa dengan ditunda 24 jam pada suhu 20C–80C. Penelitian dilaksanakan di Laboratoirum Mikrobiologi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar pada bulan Februari –Maret 2018. Spesimen yang diperiksa pada penelitian ini adalah dahak dari 30 orang penderita tuberkulosis paru sebagai sampel penelitian. Setiap spesimen dahak diperiksa dua kali yaitu diperisa segera dan ditunda 24 jam. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan uji t dua sampel berhubungan dilakukan untuk analisis perbandingan jumlah basil tahan asam antara spesimen dahak langsung diperiksa dengan spesimen dahak yang ditunda pemeriksaannya 24 jam pada suhu 20C - 80C. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa t hitung (0.428) dan t tabel (1.672), berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna jumlah basil tahan asam antara spesimen dahak langsung diperiksa dengan spesimen dahak yang ditunda 24 jam. Jika mengacu pada hal tersebut berarti pemeriksaan spesimen dahak dapat ditunda, walaupun demikian idealnya spesimen dahak untuk diagnosis TB paru harus segera diperiksa, kecuali dalam keadaan tertentu pemeriksaan spesimen dahak dapat ditunda selama 24 jam pada suhu 20C - 80C dan hasilnya tetap dapat dipertanggungjwabkan
CITATION STYLE
Kalma, K., & Adrika, A. (2019). PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN BASIL TAHAN ASAM ANTARA SPESIMEN DAHAK LANGSUNG DIPERIKSA DENGA DITUNDA 24 JAM. Jurnal Media Analis Kesehatan, 9(2). https://doi.org/10.32382/mak.v9i2.682
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.