MENGGALI KREATIVITAS REMAJA MELALUI PELATIHAN PROMOSI FILM INDIE DI DESA KRAMATMULYA, SOREANG, KABUPATEN BANDUNG

  • Permana R
  • Puspitasari L
  • Indriani S
N/ACitations
Citations of this article
7Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRAKDi Indonesia, konsep film indie adalah film-film yang tidak diproduksi oleh rumah produksi besar dan film yang mengeksprsikan idealisme pembuatnya tanpa tekanan dari pihak manapun. Film-film pendek yang dibuat atas dasar hobi dan kecintaan khalayak pada dunia film juga termasuk ke dalam film indie. Terkait dengan hal tersebut, sebagian besar remaja di Desa Kramatmulya, Soreang, Kabupaten Bandung, telah memiliki akses pengetahuan dalam bidang produksi film-film pendek. Para remaja yang pada umumnya berusia antara 17-19 tahun ini telah memiliki pengalaman memproduksi film, mulai dari tahap pra-produksi sampai tahap post-produksi. Hanya saja, mereka belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai sistem dan model promosi film indie. Tujuan dari dilaksanakannya program pelatihan ini adalah memberikan pengetahuan mengenai promosi film indie kepada para remaja tersebut, serta memotivasi mereka, agar kelak ketika mereka ingin mencoba untuk memperkenalkan hasil karya mereka pada khalayak, mereka telah memiliki bekal pengetahuan untuk melakukannya melalui media promosi yang tepat. Metode-metode yang digunakan dalam pelatihan ini antara lain metode komunikasi bermedia (audio-visual), metode ceramah, metode interaktif, metode pre-test dan post-test, metode simulasi, serta metode ice breaking. Hasil yang dicapai setelah pelatihan ini dilaksanakan adalah para peserta menjadi memiliki pemahaman yang lebih baik megenai model, teknik dan pemilihan media promosi film indie serta memiliki keinginan dan motivasi untuk dapat memperkenalkan sampai mempromosikan film-film pendek yang telah mereka hasilkan. Kata Kunci: Kreativitas; Promosi; Film; IndieABSTRACTIn Indonesia, indie films are not produced by large production houses. These films express the idealism of the maker without any pressure from others. Short films made on the basis of hobbies and society’s passion of films are also included in indie films. Related to that, most teenagers aged 17-19 years old in Kramatmulya Village, Soreang, Bandung Regency, have had access to knowledge in the field of short films productions. The teenagers have experienced in producing films, from the pre-production stage to the post-production stage. It's just that, they don't have enough knowledge about indie film promotion systems and models. The purpose of this training program was to provide knowledge about indie film promotion to the teenagers, and motivate them, so that later when they want to try to introduce their work to the public, they will have knowledge to do it through the right promotional media. The methods used in this training include media communication methods (audio-visual), lecture methods, interactive methods, pre-test and post-test methods, simulation methods, and ice breaking methods. The results achieved after this training was to have the participants a better understanding of the models, techniques and selection of indie film promotion media the desire and motivation to be able to introduce and promote their short films. Keywords: Creativity; Promotion; Film; Indie

Cite

CITATION STYLE

APA

Permana, R. S. M., Puspitasari, L., & Indriani, S. S. (2018). MENGGALI KREATIVITAS REMAJA MELALUI PELATIHAN PROMOSI FILM INDIE DI DESA KRAMATMULYA, SOREANG, KABUPATEN BANDUNG. Dharmakarya, 7(3). https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v7i3.18170

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free