Pengujian Pupuk Hayati Agrobost dan Pemangkasan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill)

  • Mainannur M
  • Nurhayati N
N/ACitations
Citations of this article
14Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu jenis sayuran buah yang mempunyai prospek dalam pengembangan agribisnis. Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin, mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Tomat yang dibudidayakan di Indonesia umumnya hanya menggunakan 1 jenis pupuk tunggal N (urea) yaitu pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen bagi tanaman.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk hayati Agrobost dan pemangkasan pada tanaman tomat yang tepat serta mengetahui interaksi antara konsentrasi Pupuk hayati Agrobost dan pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan sektor Timur, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, yang telah berlangsung dari bulan November sampai dengan Februari 2018. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 5x3 dengan tiga ulangan. Faktor yang diteliti yaitu konsentrasi pupuk hayati Agrobost (K) yang terdiriatas 5 taraf yaitu Ko = Kontrol (tanpa pupuk hayati Agrobost), K1 = 5 cc/ L air, K2 = 10 cc/L air, K3 = 15 cc/L air, K4 = 20 cc/L air. Faktor kedua yaitu pemangkasan (P) terdiri atas 3 taraf yaitu P0 = Kontrol (tanpa pemangkasan), P1= pemangkasan wiwilan, P2 = pemangkasan cabang utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian pupuk hayati Agrobost berdasarkan konsentrasi pupuk yang di uji berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman tomat umur 14, 28, 42 HSPT, berat buah per tanaman, dan diameter buah. Namun, tidak berpengaruh nyata pada diameter batang tanaman tomat umur 14, 28, 42 HSPT, jumlah bunga dan jumlah buah per tanaman. Selanjutnya berdasarkan pemangkasan yang di uji berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 14, 28, 42 HSPT, berat buah per tanaman dan berpengaruh nyata pada diameter buah. Namun, tidak berpengaruh nyata pada diameter batang umur 14, 28, 42 HSPT, jumlah bunga dan jumlah buah per tanaman. Terdapat interaksi yang sangat nyata pada tinggi tanaman tomat umur 28, 42 HSPT dan diameter buah. Namun, tidak terdapat interaksi yang nyata antara pengujian pupuk Agrobost dengan pemangkasan pada parameter tinggi tanaman umur 14 HSPT, diameter tanaman umur 14, 28, dan 42 HSPT, jumlah bunga, jumlah buah dan berat buah. Kombinasi perlakuan terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat dijumpai pada konsentrasi pupuk hayati Agrobost 15 cc/L air dan pemangkasan cabang utama.Kata kunci: Tomat, Konsentrasi Pupuk Hayati Agrobost, PemangkasanAbstrak. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu jenis sayuran buah yang mempunyai prospek dalam pengembangan agribisnis. Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin, mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Tomat yang dibudidayakan di Indonesia umumnya hanya menggunakan 1 jenis pupuk tunggal N (urea) yaitu pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen bagi tanaman.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk hayati Agrobost dan pemangkasan pada tanaman tomat yang tepat serta mengetahui interaksi antara konsentrasi Pupuk hayati Agrobost dan pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan sektor Timur, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, yang telah berlangsung dari bulan November sampai dengan Februari 2018. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 5x3 dengan tiga ulangan. Faktor yang diteliti yaitu konsentrasi pupuk hayati Agrobost (K) yang terdiriatas 5 taraf yaitu Ko = Kontrol (tanpa pupuk hayati Agrobost), K1 = 5 cc/ L air, K2 = 10 cc/L air, K3 = 15 cc/L air, K4 = 20 cc/L air. Faktor kedua yaitu pemangkasan (P) terdiri atas 3 taraf yaitu P0 = Kontrol (tanpa pemangkasan), P1= pemangkasan wiwilan, P2 = pemangkasan cabang utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian pupuk hayati Agrobost berdasarkan konsentrasi pupuk yang di uji berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman tomat umur 14, 28, 42 HSPT, berat buah per tanaman, dan diameter buah. Namun, tidak berpengaruh nyata pada diameter batang tanaman tomat umur 14, 28, 42 HSPT, jumlah bunga dan jumlah buah per tanaman. Selanjutnya berdasarkan pemangkasan yang di uji berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 14, 28, 42 HSPT, berat buah per tanaman dan berpengaruh nyata pada diameter buah. Namun, tidak berpengaruh nyata pada diameter batang umur 14, 28, 42 HSPT, jumlah bunga dan jumlah buah per tanaman. Terdapat interaksi yang sangat nyata pada tinggi tanaman tomat umur 28, 42 HSPT dan diameter buah. Namun, tidak terdapat interaksi yang nyata antara pengujian pupuk Agrobost dengan pemangkasan pada parameter tinggi tanaman umur 14 HSPT, diameter tanaman umur 14, 28, dan 42 HSPT, jumlah bunga, jumlah buah dan berat buah. Kombinasi perlakuan terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat dijumpai pada konsentrasi pupuk hayati Agrobost 15 cc/L air dan pemangkasan cabang utama.Kata kunci: Tomat, Konsentrasi Pupuk Hayati Agrobost, Pemangkasan

Cite

CITATION STYLE

APA

Mainannur, M., & Nurhayati, N. (2020). Pengujian Pupuk Hayati Agrobost dan Pemangkasan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 4(1), 66–72. https://doi.org/10.17969/jimfp.v4i1.10411

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free