Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aditif berbeda terhadap kualitas fisik dan kimia silase komplit berbahan dasar sorgum. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, yang terdiri dari: R0 (Sorgum + Lamtoro (Tanpa bahan aditif/kontrol)), R1 (Sorgum + Lamtoro + Dedak 20% + Gula batu 10%), R2 (Sorgum + Lamtoro + Tepung Jagung 20% + Gula batu 10%) dan R3 (Sorgum + Lamtoro + Pollard 20% + Gula batu 10%). Persentase bahan aditif dihitung berdasarkan berat cacahan sorgum dan lamtoro. Tanaman sorgum dipanen pada umur 70 hari setelah tanam dan dilayukan selama 3 jam dan dicacah berukuran 3 cm. Hasil cacahan tersebut dicampur dengan bahan aditif sesuai perlakuan dan persentasenya dan dimasukkan ke dalam toples plastik (silo) berkapasitas 3 liter, campuran yang dimasukkan ke dalam silo ditekan agar lapisan cacahan menjadi padat (prinsip anaerob). Ensilase dibiarkan selama 21 hari. Kualitas fisik (pengamatan) yang dilihat adalah tekstur, warna, aroma, pH dan persentase jamur, kandungan nutrisi silase komplit diukur secara proksimat. Hasil menunjukkan bahwa adanya pengaruh (P<0,05) penggunaan aditif terhadap aroma dan persentase jamur silase komplit berbahan dasar sorgum sedangkan warna, pH dan tekstur tidak dipengaruhi oleh penggunaan aditif. Disimpulkan bahwa penggunaan aditif mampu meningkatkan kualitas fisik dan kimia silase komplit berbahan dasar sorgum. Masing-masing jenis aditif memberikan pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan kualitas silase komplit. Kualitas fisik dan kimia terbaik ditunjukkan oleh penggunaan pollard 20% dan gula batu 10%.
CITATION STYLE
Nahak, O. R., Tahuk, P. K., Bira, G. F., Bere, A., & Riberu, H. (2019). Pengaruh Penggunaan Jenis Aditif yang Berbeda terhadap Kualitas Fisik dan Kimia Silase Komplit Berbahan Dasar Sorgum (Shorgum bicolor (L.) Moench). JAS, 4(1), 3–5. https://doi.org/10.32938/ja.v4i1.649
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.