Salah satu faktor yang paling mempengaruhi penyakit ginjal adalah Diabetes Melitus. Diabetes Melitus yang tidak terkendali dapat menyebabkan komplikasi mikrovaskuler yang disebut dengan nefropati diabetik. Gangguan fungsi ginjal tersebut diukur dengan Glomerular Filtration Rate (GFR). Dimana penurunan GFR diikuti dengan kenaikan kadar kreatinin dan ureum darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak kulit buah pepaya (Carica papaya L.) serta dosis berapakah ekstrak kulit buah pepaya memberikan pengaruh terhadap kadar kreatinin dan ureum tikus putih jantan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 kelompok perlakuan yang terdiri dari 5 ekor hewan uji. Kelompok I kontrol normal (suspensi Na CMC 0,5%). Kelompok II kontrol negatif (streptozotocin 40 mg/kg BB). Kelompok III diberikan ekstrak etanol kulit buah pepaya 100 mg/kg BB. Kelompok IV diberikan ekstrak etanol kulit buah pepaya 200 mg/kg BB dan kelompok V diberikan ekstrak etanol kulit buah pepaya 400 mg/kg BB. Perlakuan diberikan selama 28 hari dan dilakukan pengukuran kadar kreatinin dan ureum pada hari ke- 14, 21 dan 28. Analisis data yang digunakan yaitu One Way Anova dan uji lanjut LSD menggunakan program SPSS 24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah pepaya mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, alkaloid dan saponin serta ekstrak etanol kulit buah pepaya menunjukkan adanya efek penurunan kadar kreatinin dan ureum tikus putih jantan pada dosis 400 mg/kg BB.
CITATION STYLE
Patala, R., Kenta, Y. S., & Irnawati, I. (2021). Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Kadar Kreatinin dan Ureum Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Streptozotocin. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(6), 833–838. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i6.661
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.