Kegiatan PPM tersebut telah memberi pelatihan dan bantuan jenis bibit tanaman siap tanam, dan bibit yang disemaikan oleh anggota kelompok tani sampai pada kegiatan penyambungan pucuk tanaman coklat sebelum di pindahkan dan dibagikan kepada anggota kelompok tani. Kegiatan ini berlangsung sekitar satu tahun mulai dari pembentukan kelompok tani, pembibitan, penyambungan pucuk tanaman sampai pemindahan di lahan anggota kelompok tani. Dari proses pembinaan dan pelatihan tersebut, peneliti bermaksud mengukur peran PPM melalui perubahan (1) pengetahuan petani terhadap sistem pembibitan dan pemeliharaan tanaman coklat, (2) Sikap petani terhadap penerimaan inovasi yang berkaitan dengan tanaman coklat dan, (3) Keterampilan dalam melakukan penanaman coklat secara professional. Metode penelitian adalah deskriptif, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan pengetahuan petani, sikap dan keterampilan petani setelah mengikuti kegiatan pembinaan kelompok tani. Ari aspek pengetahuan petani yang dianggap masih perlu ditingkatkan adalah kegiatan penyambungan pucuk tanaman coklat terutama pada tingkatan implementasi, karena sering petani dalam kegiatan tersebut merasa ragu akan keberhasilannya. Secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa peran PPM dalam kegiatan penanaman coklat bagi kelompok tani di desa Mopusi berdampak positif terhadap anggota kelompok tani serta anggota masyarakat lainnya yang belum masuk dalam keanggotaan kelompok tani. Dampak bagi petani terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menanam coklat dan bagi anggota masyarakat lainnya termotivasi untuk bergiat menanam coklat secara profesional
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Gugule, H., & Mesra, R. (2022). PERAN PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PPM) DALAM INOVASI TANAMAN COKLAT PADA KELOMPOK TANI DI DESA MOPUSI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW. JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala, 7(4). https://doi.org/10.58258/jupe.v7i4.4139