Serial Gadis Kretek menceritakan pengalaman Lebas dan Arum yang berusaha mencari tahu tentang seorang perempuan bernama Dasiyah (Jeng Yah). Serial ini mengisahkan dua latar waktu berbeda yaitu tahun 1946, masa pertemuan Dasiyah dan Soeraja dalam situasi perkembangan industri kretek dan tahun 2001 ketika pencarian Dasiyah yang dilakukan oleh Lebas dan Arum membuka cerita masa lalu keluarganya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat wacana peran gender dan akomodasi komunikasi melalui analisis wacana modalitas dalam serial gadis kretek episode 1 dan 2. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menganalisis wacana melalui modal-modal dari elemen teori peran gender dan akomodasi komunikasi. Analisis data dilakukan menggunakan metode Multimodality Discourse Analysis (MDA) dari Theo Van Leeuwen. Hasil analisis multimodal dengan melakukan elaborasi terhadap elemen teori menunjukkan bahwa pada masyarakat yang memiliki pandangan peran gender tradisional, komunikasi yang dilakukan cenderung bersifat divergen atau menonjolkan perbedaan yang ada antara kedua pihak. Sedangkan pada masyarakat modern yang memiliki pandangan non-tradisional, komunikasi yang dilakukan cenderung bersifat terbuka dengan mengurangi perbedaan yang ada.
CITATION STYLE
Hakim, L. N., Rosario, T. M., Marta, R. F., & Panggabean, H. R. G. (2024). Wacana Multimodalitas Budaya: Tautan Peran Gender dan Akomodasi Komunikasi dalam Film Serial Gadis Kretek. Jurnal Riset Komunikasi, 7(1), 57–71. https://doi.org/10.38194/jurkom.v7i1.965
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.