Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan mertabat manusia, yang memungkinkan ketika dimensi kemanusiaan paling elementer afektif, kognitif, dan psikomotorik dapat berkembang secara optimal. Dengan demikian, pendidikan menjadi wahana strategis bagi upaya mengembangkan segenap potensi individu sehingga cita-cita membangun Indonesia seutuhnya dapat tercapai Terlebih lagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dipersiapkan untuk mendidik lulusan-lulusan yang siap bersaing di dunia kerja. Selain itu siswa lulusan SMK dianggap memiliki keterampilan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa lulusan sekolah menengah lainnya. Berdasarkan observasi yang dilakukan lebih tepatnya pada siswa kelas X sebagai objek penelitian, pemberian materi kepada siswa hanya bersifat konvensional (ceramah) dengan memanfaatkan buku cetak (modul) sebagai pegangan untuk siswa. Dengan hasil belajar yang rendah dan kurangnya fasilitas penunjang belajar, Untuk itu peneliti ingin menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital di SMK Kristen 3 Tomohon. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022 di SMK Kristen 3 Tomohon selama Bulan Maret sampai Mei 2022, Metode penelitian yang akan digunakan adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian. (Nonequivalent Control Grup Desain). Populasi siswa yaitu 48 orang kemudian menggunakan Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Dengan kelas ekperimen berjumlah 15 siswa dan kelas kontrol berjumlah 13 siswa.
CITATION STYLE
Pesik, E. N., Mewengkang, A., & Parinsi, M. T. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Simulasi dan Komunikasi Digital Siswa SMK. Edutik : Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 2(5), 733–738. https://doi.org/10.53682/edutik.v2i5.5933
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.