Saat ini, partisipasi perempuan dalam pekerjaan semakin meningkat. Namun, perlakuan yang adil belum menyertai peningkatan ini, sehingga tindakan diskriminasi masih biasa. Salah satu dampaknya adalah munculnya niat untuk pergi. Di mana penampilan niat tergantung pada komitmen terhadap organisasi, studi ini memeriksa peran komitmen organisasi sebagai mediator dalam perlakuan diskriminatif di tempat kerja untuk meninggalkan karyawan perempuan. Metode dalam penelitian ini menggunakan survei kuantitatif dengan 76 responden yang diperoleh melalui sampel bola salju. Analisis data dilakukan dengan menggunakan proses Hayes model 4. Hasilnya menunjukkan bahwa komitmen organisasi dapat memediasi hubungan antara perlakuan diskriminatif di tempat kerja dan niat untuk pergi (β = -0.1527; CI = -0.31, -0.04). Dimensi komitmen organisasi yang dapat bertindak sebagai mediator adalah komitmen afektif (β = -0.1288; CI = -0.27, -0.01) dan komitmen normatif (β / -0.1783; CI / -0.35, -0.05). Dengan demikian, disimpulkan bahwa komitmen organisasi dapat mencegah munculnya niat untuk meninggalkan, meskipun mereka tunduk pada perlakuan diskriminatif.
CITATION STYLE
Agatha, T., Sugiharto Elgeka, H. W., & Tjahjono, H. (2023). Peran Organizational Commitment dalam Perceived Workplace Gender Discrimination dengan Turnover Intention pada Karyawan Perempuan. Jurnal Diversita, 9(2), 270–280. https://doi.org/10.31289/diversita.v9i2.10095
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.