Abstract The history of religions records the existence of persistent violence in religions. Many rulers, with the help of clergies, misuse sacred texts for their conquering interests. The coming of Christianity to Indonesia was linked to Western colonialism with its exploitating ambition. Todate, the fruit of the agenda of misusing Scriptures can still be found in the theology and traditions of the Indonesian churches. This study presents the post-colonial biblical criticism of Sugirtharajah as an inclusive, collaborative hermeneutic umbrella for efforts to liberatetexts, traditions, and contexts of Indonesia. Rasiah S. Sugirtharajah has pioneered the post-colonial biblical criticism as a hermeneutics that criticizes domination and alienation. This study looks at the relevance of Sugirtharajah’s thinking for the context of Indonesian Christianity. The methods used include qualitative literature review on the postcolonialpublication in Indonesia to find out the progress of the existing post-colonial hermeneutic works. Abstrak Sejarah agama-agama mencatat hadirnya kekerasan secara persisten. Penguasa, dengan bantuan rohaniwan, sering kali menyisipkan kepentingan penaklukannya ke dalam penggunaan ayat-ayat suci. Kekristenan di Indonesia datang berkaitan dengan kolonialisme Barat dengan ambisi eksploitatifnya. Dalam hal itu terjadi juga kolaborasi saling menguntungkan antara misionaris dan penguasa (ekonomi dan militer) kolonial. Produk agenda penundukan dan pembodohan yang menggunakan ayat-ayat Kitab Suci masih terasa dalam teologi dan tradisi gereja Indonesia hingga sekarang. Bentuk kolonialismebaru juga terus bermekaran di dalam dan sekitar gereja. Studi ini menyelidiki pendekatanhermeneutik yang dapat melawan upaya mengkontaminasi Kitab Suci. Studi ini menyuguhkan Kritik Alkitabiah Pascakolonial Sugirtharajah sebagai payung hermeneutis kolaboratif inklusif bagi banyak upaya membebaskan teks, tradisi, dan konteks. Metode yang dipakai adalah analisis historis mengikuti kerangka teori Sugirtharajah. Juga dilakukan tinjauan literatur terhadap buku-buku teologi bernafas pascakolonial yang banyak dipakai di Indonesia guna melihat sejauh mana upaya pascakolonial telah ada sekaligus perlu dikembangkan sesuai pemikiran Sugirtharajah. Hasil studi ini diharapkan bisa membantu kekristenan Indonesia untuk lebih merdeka dan terampil dalam membebaskan teks, teologi, tradisi, dan penafsiran Alkitab secara pascakolonial berdasarkan konteks semesta dan manusia Indonesia.
CITATION STYLE
Hutabarat, H. T. (2020). Pesan Suci yang Terkontaminasi: Suatu Tinjauan atas Pendekatan Pascakolonial Sugirtharajah dan Konteks Indonesia. GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual Dan Filsafat Keilahian, 5(2), 187. https://doi.org/10.21460/gema.2020.52.578
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.