Kulit bawang merah yang dianggap sebagai limbah memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai larvasida. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak kulit bawang merah efektif sebagai larvasida dalam pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti dan untuk mengetahui waktu kematian yang paling efektif sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti. Metode ekstraksi kulit bawang merah dengan metode perkolasi menggunakan dua pelarut yaitu etil asetat dan n-heksana dengan masing masing konsentrasi 2,5% untuk uji perbandingan potensi larvasida ekstrak kulit bawang merah sebagai pengendali larva nyamuk Aedes aegypti. Hasil ekstraksi etil asetat kulit bawang merah dengan rendemen 7,84 % dan ekstrak n-heksana kulit bawang merah dengan rendemen 6,50 %. Ekstrak etil asetat kulit bawang merah dengan konsentrasi 2,5% memiliki efektivitas sebagai larvasida dengan LT50 6,944 jam dan mortalitas yang didapatkan 40,8 %, ekstrak n-heksana kulit bawang merah dengan konsentrasi 2,5% memiliki efektivitas sebagai larvasida dengan LT50 6,300 jam dan mortalitas yang didapatkan 41,6 %. Ekstrak n-heksana kulit bawang merah lebih baik sebagai larvasida dibandingkan ekstrak etil asetat kulit bawang merah.
CITATION STYLE
Pranata, A., Tutik, T., & Marcellia, S. (2022). PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK ETIL ASETAT DAN N-HEKSANA KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) SEBAGAI LARVASIDA Aedes aegypti. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 8(4). https://doi.org/10.33024/jikk.v8i4.5140
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.