Balita merupakan salah satu kelompok yang rentan dan sensitif terhadap masalah gizi dan gangguan kesehatan. Indikator angka kematian, status gizi, dan angka kesakitan dapat digunakan untuk melihat derajat kesehatan balita. Berdasarkan SDKI 2012, 40 orang balita meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun dan menurut Riskesdas 2018, 30 hingga 31 balita mengalami stunting. Secara nasional, jangkauan angka kematian balita di Indonesia mencapai 87 orang dan jangkauan prevalensi stunting mencapai 25 persen yang memperlihatkan adanya disparitas kesehatan balita antar daerah dan menunjukkan kesehatan balita di Indonesia cenderung kurang bagus. Sehingga perlu dilakukan pengelompokan provinsi untuk melihat karakteristik tiap provinsi dan mengidentifikasi daerah prioritas. Metode analisis menerapkan k-means cluster dengan cakupan 34 provinsi di Indonesia. Hasil pengelompokan terbentuk 3 cluster yaitu cluster 1 merupakan provinsi dengan derajat kesehatan balita yang sedang, cluster 2 merupakan provinsi dengan derajat kesehatan balita bagus dan cluster 3 merupakan provinsi dengan derajat kesehatan balita yang kurang bagus.
CITATION STYLE
Azizah, S. N., & Astuti, E. T. (2022). Pengelompokan Provinsi Di Indonesia Berdasarkan Determinan Kesehatan Balita Dengan Menggunakan Analisis Cluster Tahun 2018. Seminar Nasional Official Statistics, 2022(1), 415–426. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2022i1.1484
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.