Latar belakang. Tuberkulosis (TB) menjadi masalah kesehatan di Indonesia, oleh karena dengan meningkatnya pasien TB dewasa, terjadi juga peningkatan anak yang terinfeksi dan sakit TB. defisiensi mikronutrien tertentu termasuk seng sangat mempengaruhi sistem imunitas pejamu, padahal imunitas selular sangat berpengaruh terhadap perjalanan penyakit TB. Penelitian tentang status mikronutrien pada pasien TB anak masih sangat terbatas.Tujuan. Menentukan kadar seng plasma pasien TB anak, kadar seng plasma pasien TB anak pada berbagai tahap pengobatan OAT dan kadar seng plasma pasien TB anak baru dengan indurasi uji Mantoux yang berbeda.Metode. Penelitian potong lintang dilaksanakan di unit rawat jalan dan rawat inap Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM dalam kurun waktu April – Mei 2008. Dari 84 pasien TB anak, 30 di antaranya diikutsertakan dalam penelitian. Tiga mililiter darah vena diambil dari pasien dan dikirim ke Laboratorium SEAMEO-TROPMED Universitas Indonesia untuk dilakukan analisis kadar seng plasma.Hasil. Dua puluh lima dari tiga puluh pasien TB anak memiliki kadar seng plasma di bawah nilai normal, dengan rerata (9,0 ± 1,8) μmol/L. Sebelum terapi OAT dimulai, kadar seng plasma lebih rendah daripada setelah mendapatkan terapi OAT. Pasien dengan uji Mantoux negatif memiliki kadar seng plasma lebih rendah daripada pasien dengan uji Mantoux positif.Kesimpulan. Pasien TB anak memiliki kadar seng plasma di bawah nilai normal. Kadar seng plasma pasien TB baru lebih rendah daripada pasien TB yang sudah mendapatkan terapi OAT. Pasien dengan uji Mantoux negatif memiliki kadar seng plasma lebih rendah daripada pasien dengan uji Mantoux positif.
CITATION STYLE
Soegiarto, B., Boediman, I., & Munasir, Z. (2016). Kadar Seng Plasma Pasien Tuberkulosis Anak: Studi Pendahuluan. Sari Pediatri, 10(4), 236. https://doi.org/10.14238/sp10.4.2008.236-41
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.