Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat kaitannya. Pada beberapa penelitian telah dihubungkan antara diabetes mellitus dengan respon otonomik denyut jantung yang buruk, sedangkan hubungan diabetes mellitus dengan respon otonomik denyut jantung yang buruk pada pasien paska IMA masih belum ada. Pemulihan denyut jantung (HRR) dan denyut jantung istirahat (resting HR) merupakan alat investigasi yang baik, terpercaya, dan mudah diukur dalam mengevaluasi pengaturan otonomik jantung dan sebagai faktor prediktor kuat untuk semua kasus mortalitas pada orang dewasa yang sehat maupun pada seseorang dengan penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa diabetes mellitus tipe 2 sebagai faktor yang memperburuk denyut jantung saat istirahat, terhadap pemulihan denyut jantung setelah uji latih treadmill pada pasien pasca infark miokard, serta merupakan variabel penting sebagai faktor prediktor kejadian morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan paska infark miokard akut. Pada analisis bivariat ditemukan pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 dan tanpa diabetes mellitus tipe 2 berbeda secara bermakna dalam memperburuk respon otonomik denyut jantung (denyut jantung saat istirahat dan denyut jantung pemulihan) pada pasien paska IMA (p<0,01). Pada analisis multivariat tidak ditemukan adanya pengaruh faktor umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, dislipidemia, hipertensi, merokok, aktifitas fisik, dan penyekat beta terhadap respon otonomik denyut jantung yang buruk pada pasien DM paska IMA (p>0,05).
CITATION STYLE
Pranata, G. B. G., Nadha, K. B., & Iswari, I. S. (2017). Respon Otonomik Jantung yang Buruk pada Pasien Diabetes Melitus Paska Infark Miokard Akut. WMJ (Warmadewa Medical Journal), 1(1), 30. https://doi.org/10.22225/wmj.1.1.8.30-41
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.