Di era digital saat ini, setiap kegiatan dan aktifitas seseorang maupun organisasi tidak terlepas dari gawai canggih dan internet. Era tanpa kertas sepertinya telah menggejala di setiap lini kehidupan tak terkecuali di sekolah. Saat ini banyak sekolah yang menjadikan gawai dan personal computer untuk dapat membuat berbagai hal berkaitan dengan pembelajaran, materi ujian sekolah, penilaian harian, hingga Penilaian Akhir Semester (PAS). Contoh nyata yang paling jelas adalah UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Bahkan kementrian pendidikan telah membagikan 1,75 juta gawai ke sejumlah sekolah guna memperlancar program digitalisasi seko- lah yang bernama rumah belajar. Penetrasi digitalisasi ke sekolah ternyata belum diimbangi dengan kesiapan perpustakaan sekolah dan kemampuan pustakwan sekolah sehingga menjadikan perpustakaan sekolah dan pustakawan sekolah ter- kesan tertinggal dan ditinggalkan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti ini. Dengan menggunakan metode penelitian desriptif penulis mengambarkan tentang keberadaan perpustakaan sekolah di era digital dan eksistensi pustakawan sekolah ditengah gempuran informasi dan teknologi. Dan agar pustakawan sekolah tidak tertinggal dan eksistensinya diperhitungkan dan dibutuhkan disetiap sektor, tentunya pustakawan sekolah harus mengupgrade diri dan bertransformasi menjadi pustakawan yang memiliki kemampuan teknologi, negosiasi, kolaborasi dan literate.
CITATION STYLE
Wahyuni, L. (2019). Eksistensi Pustakawan Sekolah Di Era Digital. Pustabiblia: Journal of Library and Information Science, 3(2), 175–187. https://doi.org/10.18326/pustabiblia.v3i2.175-187
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.