Banyak komposit serat alam yang sering dipelajari di era ini karena sifat ramah lingkungan dari bahan yang dimiliki. Salah satu serat alam yang memiliki kekuatan tinggi adalah Bambu Betung ( Dendrocalamus esper). Bahan ini berlimpah di wilayah Indonesia dan sifat materialnya dapat ditingkatkan dengan memodifikasinya dengan perlakuan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan kimia KMnO 4 terhadap pembuatan komposit Bambu Betung. Metode pembuatan yang digunakan adalah metode hand lay-up dengan pengujian yang dilakukan menggunakan pengujian tarik, pengujian bending, pengujian densitas dan pengamatan makrostruktur. Dari hasil densitas didapatkan densitas tertinggi terjadi pada kadar KMnO 4 7% yaitu 1,1526 gr/cm 3 dan 1,1501 gr/cm 3 pada waktu perendaman 30 menit. Dari hasil uji tarik, konsentrasi 5% menghasilkan kuat tarik dan modulus tertinggi yaitu 30,86 MPa dan 2,42 GPa, sedangkan untuk variabel waktu perendaman kekuatan tarik relatif sama antara waktu perendaman 15 menit dan 30 menit. Modulus tertinggi diperoleh KMnO 4 dari proses perendaman selama 15 menit. Dari hasil pengujian lentur, kekuatan lentur dan modulus tertinggi diperoleh pada kadar KMnO 4 5% dan lama perendaman 15 menit yaitu 67,27 MPa, dan 2595 MPa. Berdasarkan pengamatan makrostruktur, ditemukan bahwa sesar yang terjadi dengan perlakuan KMnO 4 mengalami oberload, sedangkan yang tanpa perlakuan mengalami patahan fiber pull-out.
CITATION STYLE
Sulaiman, Z., Ridha, F. F., & Sumarno, D. I. (2023). Pengaruh Kadar dan Waktu Perendaman Serat Bambu Betung Pada Larutan Kalium Permanganat Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekuatan Bending Bermatriks Epoksi. Jurnal Rekayasa Mesin, 18(1), 89. https://doi.org/10.32497/jrm.v18i1.4004
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.