Semakin banyaknya jumlah perempuan yang bekerja mengarahkan organisasi untuk melakukan perubahan yang besar dalam mengelola sumber daya manusia dan juga peraturan yang berlaku (Ugargol et al., 2016). Disertai dengan peningkatan penggunaan teknologi dalam organisasi juga menjadikan banyak organisasi yang menerapkan pengaturan kerja yang fleksibel. Berbagai penelitian menjelaskan dampak dari penerapan pengaturan kerja fleksibel yang menunjukkan hasil yang bertentangan dikarenakan minimnya pengawasan. Hal ini membuat hubungan antara penerapan fleksibilitas kerja dengan pengambilan keputusan secara etis menjadi topik yang penting untuk diteliti, terutama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengaturan kerja fleksibel (Flexible Work Arrangement) dengan pengambilan keputusan secara etis (Ethical Decision Making) yang dimediasi oleh keterlibatan karyawan (Employee Engagement). Penelitian yang dilakukan kepada 301 orang partisipan menunjukkan bahwa pengaturan kerja fleksibel berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan keputusan secara etis melalui keterlibatan karyawan. Sehingga penerapan pengaturan kerja fleksibel dapat menjadi anteseden untuk keterlibatan karyawan yang akan dapat meningkatkan pengambilan keputusan etis pada karyawan di dalam organisasi.Kata Kunci: Flexible work arrangement;Ethical Decision Making;Employee Engagement
CITATION STYLE
Simanjuntak, D. F., Mustika, M. D., & Sjabadhyni, B. (2019). Pengaruh Flexible Work Arrangement Terhadap Ethical Decision Making : Peran Employee Engagement Sebagai Mediator. JURNAL DIVERSITA, 5(1), 1–8. https://doi.org/10.31289/diversita.v5i1.2327
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.