Luas hutan kota yang semakin berkurang dari tahun ke tahun menjadi isu global yang dihadapi negara dunia, salah satunya Indonesia. Oleh karena itu, pengelolaan hutan di Indonesia harus ditingkatkan agar luasan hutan yang terbatas dapat menjalankan fungsinya secara optimal, sehingga tercapai hutan kota berkelanjutan. Pengelolaan hutan kota agar mencapai keberlanjutan tidak terlepas dari masyarakat yang ada di sekitar hutan yang tergabung dalam community forestry salah satunaya Kelompok Tani Hutan (KTH). Kelompok Tani Hutan merupakan kumpulan petani dan keluarganya yang mengelola usaha di bidang kehutanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi sosial antar pengelola hutan dalam mewujudkan hutan kota berkelanjutan (sustainable urban forest). Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sampel informan secara purposive dan snowball sampling. Model analisis data yang digunakan adalah menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman meliputi pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Proses pengumpulan data diperoleh dari in-depth interview, observasi partisipatif dan pengkajian dokumen. Validitas data ditentukan melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengelolaan KHDTK Alas Bromo terjadi interaksi sosial dalam bentuk interaksi sosial antar anggota KTH meliputi kerja sama dan persaingan dan interaksi sosial antara KTH dengan UPT Diklathut UNS dan penyuluh kehutanan meliputi kerja sama, akomodasi, dan pertentangan.
CITATION STYLE
Lisa Putri Atmaja, Widiyanto Widiyanto, & Putri Permatasari. (2023). Interaksi Sosial Antar Pengelola Hutan dalam Mewujudkan Hutan Kota Berkelanjutan (Studi Kasus Kelompok Tani Hutan Alas Bromo, Kabupaten Karanganyar). Prosiding Seminar Nasional Pembangunan Dan Pendidikan Vokasi Pertanian, 4(1), 274–285. https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.652
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.