Penelitian tentang peranan pemimpin informal terhadap partisipasi anggota peserta program PEMP dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2008 di tiga Kabupaten Provinsi Sumatera Barat, dengan jumlah responden 33 orang. Penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi corak peranan yng ditampilkan pemimpin informal, (2) menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan peranan pemimpin informal, (3) mendapatkan gambaran pengaruh penampilan pemimpin informal terhadap partisipasi masyarakat mengikuti program, (4) mendapatkan gambaran pengaruh dari partisipasi pada hasil pelaksanaan program. Hasil penelitian menunjukkan: 1) terdapat lima karakteristik partisipasi peserta program PEMP tergolong kategori sedang yaitu: pengambil keputusan, pelaksana kegiatan, pengawasan kegiatan, pengembangan kegiatan sosial, dan peningkatan ekonomi masyarakat, sedangkan sebagai penyusun rencana tergolong rendah, dan Partisipasi dalam menikmati hasil kegiatan tergolong tinggi ini menunjukkan bahwa program PEMP memberikan input/hasil yang baik kepada anggota kelompok baik dari segi bantuannya maupun pendampingannya, 2) peranan pemimpin informal dari 7 karakteristik yang dipilih sebagian besar (5 karakteristik) berada pada kategori sedang yaitu: penyadar masalah pemotivasi , pengarah kegiatan , pembina kerjasama , dan penghubung antar system . Sedangkan 2 karakteristik berada pada kategori tinggi diantaranya: pemberi informasi dan pemberi ganjaran , 3) sebagian besar karakteristik pribadi pemimpin informal yaitu: umur, pendidikan formal, lama memimpin, dan empaty berhubungan sangat nyata dengan partisipasi anggota dalam mengikuti program PEMP, hanya satu karakterstik yang menunjukkan tidak berhubungan nyata yaitu asal ketokohan,hal ini disebabkan oleh karena hampir seluruh responden adalah ketua kelompok pembudidaya yang merupakan tokoh informal yang berada pada garis depan pembangunan masyarakat dan merupakan panutan bagi anggota, dan 4) semua karakteristik pada peran pemimpin informal berhubungan sangat nyata dengan partisipasi anggota dalam mengikuti kegiatan PEMP. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemimpin informal dapat menunjukkan perannya secara optimal sehingga tujuan dari program pemberdayaan masyarakat pesisir dapat terealisasi seperti meningkatkan kesejahteraan antara lain dengan cara penguatan modal pada Lembaga Keuangan Mikro (LKM), pengembangan kultur kewirausahaan (Pedum PEMP 2007).
CITATION STYLE
Leilani, A. (2009). Peranan Pemimpin Informal Terhadap Partisipasi Anggota Peserta Program PEMP di Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Penyuluhan Perikanan Dan Kelautan, 3(2), 131–140. https://doi.org/10.33378/jppik.v3i2.10
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.