Tattoos basically a work of painting that uses the body as the medium. The process of making it using a machine with a needle by adding colored ink to beautify the tattoo. Not a few who feel sorry for having tattooed themselves. This study aims to determine the cognitive dissonance process that occurs in tattoo wearers in Jakarta (Case Study of Regret On Tattoo Users). This study uses cognitive dissonance theory. and the sources of this research are individual tattoo users in Jakarta who regret it. Researchers used a descriptive qualitative approach with case study research methods, data collection techniques using interviews, observations, documentation and literature studies. In this study, there were five key informants and one expert informant. The results of the study show that tattoo users who experience dissonance are caused because in Jakarta there are still many who think tattoos are a bad thing and think that tattooing is not an art but tattoos are usually intended by criminals. and in Jakarta it seems that more women experience a sense of dissonance from using tattoos than men.Tato merupakan sebuah karya seni lukis yang menjadikan tubuh sebagai medianya. Proses pembuatanya menggunakan mesin dengan jarum dengan menambahkan tinta yang berwarna untuk memperindah tato tersebut. Tidak sedikit yang merasa menyesal karena telah menato dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses disonansi kognitif yang terjadi pada pemakai tato di Jakarta (Studi Kasus Penyesalan Pada Pengguna Tato). penelitian ini menggunakan teori disonansi kognitif. dan yang menjadi narasumber dari penelitian ini adalah individu pengguna tato di Jakarta yang menyesal. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode penelitian studi kasus, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Dalam penelitian ini terdapat lima informan kunci dan satu informan ahli. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pengguna tato yang mengalami disonansi disebabkan karena di Jakarta masih banyak yang menganggap tato adalah hal yang tidak baik dan beranggapan tato itu bukanlah sebuah seni namun tato biasanya ditujukan oleh penjahat. dan di Jakarta tampaknya lebih banyak perempuan yang mengalami rasa disonansi karena menggunakan tato dibandingkan dengan laki-laki.
CITATION STYLE
Calvin, C., & Azeharie, S. (2022). Disonansi Kognitif Pemakai Tato di Jakarta (Studi Kasus Penyesalan pada Pengguna Tato). Kiwari, 1(2), 293. https://doi.org/10.24912/ki.v1i2.15574
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.