Air merupakan kebutuhan fital dalam kehidupan yang perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya agar terus berlanjut. Termasuk Mata Air Syakuro di Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang yang hanya mengandalkan keberadaan pohon Sepreh yang ada di atasnya, namun lingkungan sekitar kurang terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku warga dalam menjaga dan memanfaatkan Mata Air Syakuro. Penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan survai di lapangan terhadap perilaku warga dalam memelihara dan memanfaatkan sumber mata air Syakuro untuk mendapatkan data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku masyarakat dalam melestarikan dan menjaga keberlanjutan Mata Air Syakuro masih rendah karena masyarakat hanya mengandalkan air yang keluar dari pohon Sepreh sebagai pohon dan sumber mata air keramat. Penanaman pohon hanya dilakukan oleh warga yang memiliki tanah di sekitar sumber air. Untuk menghormati warisan leluhur sebagai kearifan lokal Mata Air Syakuro, setiap malam Jumat Kliwon bulan Assyuro warga melakukan selamatan di Mata Air Syakuro tersebut dengan dihadiri tokoh agama dan warga sekitar. Warga yang mandi dan mencuci di sumber air Syakuro juga masih membuang sampahnya sembarangan di selokan. Namun jalan dan penerangan di Sumber Air Syakuro sudah baik, warga yang menggunakan atau mengambil air dari Syakuro tidak dipungut biaya.
CITATION STYLE
Hidayati, N., Majid, A., & Putri, M. B. (2020). Perilaku Warga Terhadap Upaya Pelestarian Lingkungan: Studi Kasus Mata Air Syakuro Desa Sentul. REKA RUANG, 2(2), 53–62. https://doi.org/10.33579/rkr.v2i2.1162
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.