Estetika Musik: Autonomis versus Heteronomis dan Konteks Sejarah Musik

  • Sunarto S
N/ACitations
Citations of this article
210Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Estetika musik Barat telah dikaji sejak ratusan tahun, yang telah dimulai sejak sebelum Masehi. Dalam perjalanan sejarahnya tersebut telah mengalami berbagai perubahan ide atau konsep tentang estetika musik. Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari roh tiap zaman di mana musik itu hidup berdampingan dengan disiplin yang lain. Ide atau konsep estetika musik selalu dipengaruhi oleh hal-hal di luar musik itu sendiri, seperti: budaya, sosial, dan politik. Para tokoh estetika musik berdebat tentang estetika musik, sesuai dengan ideologi mereka masing-masing. Perdebatan tersebut mencapai puncaknya terjadi antara Eduard Hanslick dan Richard Wagner. Keduanya berbeda ideologi: Hanslick seorang akademi dan kritikus musik; sedang Wagner seorang komposer dan juga penulis musik. Perdebatan keduanya telah menghiasi iklim intelektual dalam bidang musik sejak era Romantik.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sunarto, S. (2016). Estetika Musik: Autonomis versus Heteronomis dan Konteks Sejarah Musik. PROMUSIKA, 4(2), 102–116. https://doi.org/10.24821/promusika.v4i2.2278

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free