Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya higiene pribadi di era normal baru pasca pandemi Covid-19 berdampak pada meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk pembersih antimikrobial. Produk pembersih antimikrobial yang beredar di pasaran sebagian besar masih menggunakan bahan kimia seperti etanol, benzalkonium klorida, dan triklosan. Di sisi lain, larutan eco-enzyme merupakan bahan alami antimikrobial yang sangat mudah diproduksi oleh masyarakat dengan memanfaatkan limbah domestik seperti limbah kulit buah melalui proses fermentasi. Keberadaan larutan eco-enzyme ini dapat digunakan sebagai bahan baku produk pembersih antimikrobial sebagai pengganti produk pembersih komersial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi terbaik jenis limbah kulit buah dan formulasi terbaik untuk menghasilkan produk pembersih antimikrobial. Penelitian ini menggunakan kombinasi limbah kulit buah tropis yaitu Pepaya (Carica papaya), Nanas (Ananas comosus), Jeruk (Citrus sinensis) dan Mangga (Mangifera indica). Efektifitas antimikroba bahan aktif eco-enzyme pada kombinasi limbah kulit buah dan formulasi yang berbeda. diuji terhadap Staphylococcus aureus, Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan fungi Candida albicans menggunakan metode Antimicrobial Effectiveness Test (AET) yang telah dikembangkan oleh ATCC (American Type Culture Collection). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi terbaik adalah larutan eco-enzyme yang berasal dari paduanlimbah kulit buah Pepaya dan Nanas serta Nanas dan Jeruk dengan konsentrasi larutan eco-enzyme dalam larutan pembersih sebesar 12.5%
CITATION STYLE
Imelda, D., Lubena, L., Satriawan, B. D., & Brilianti, A. (2022). FORMULASI BAHAN AKTIF ANTIMIKROBA ALAMI DARI LARUTAN ECO-ENZYME LIMBAH KULIT BUAH DALAM PEMBUATAN MULTIPURPOSE SANITIZER. PROSIDING SEMINAR NASIONAL UNIVERSITAS PGRI PALANGKA RAYA, 1, 106–113. https://doi.org/10.54683/puppr.v1i0.14
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.