Candida albicans merupakan jamur oportunisik dan termasuk salah satu flora normal dalam rongga mulut manusia yang dapat berubah menjadi patogen dan menyebabkan kandidiasis oral. Salah satu mekanisme adaptasi yang dilakukan C. albicans untuk mempertahankan hidupnya dari senyawa antifungal ekstrak serai (Cymbopogon citratus) adalah perubahan morfologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran morfologi C. albicans setelah terpapar serai pada berbagai konsentrasi yang dilakukan pada kelompok perlakuan yang terdiri dari konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, 75%, dan 100%, kelompok kontrol negatif (akuades) dan tiga kelompok kontrol flukonazol berdasarkan dosis CLSI minimum, optimum, dan maksimum. C. albicans yang digunakan adalah ATCC 10231 yang telah disensitisasi dengan Cigarette Smoke Condensate (CSC). Gambaran morfologi C. albicans dilihat menggunakan mikroskop elektrik dengan pembesaran 1000x dan dibedakan menjadi bentuk blastospora, sel budding, pseudohifa, dan hifa. Gambaran morfologi C. albicans kemudian dianalisis secara deskriptif dan tabulasi. Hasil menunjukkan bahwa morfologi C. albicans setelah terpapar ekstrak serai pada semua konsentrasi didominasi oleh blastospora, dengan jumlah sel budding dan hifa paling sedikit terdapat di konsentrasi 25%.Kata Kunci: Candida albicans, kandidiasis oral, serai
CITATION STYLE
. A., Nasution, A. I., & Sabila, C. I. (2018). GAMBARAN MORFOLOGI Candida albicans SETELAH TERPAPAR EKSTRAK SERAI (Cymbopogon citratus) PADA BERBAGAI KONSENTRASI. Cakradonya Dental Journal, 9(2), 107–115. https://doi.org/10.24815/cdj.v9i2.9748
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.