Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model penyimpanan dengan jumlah biji per lubang tanam yang tepat sehingga memberikan pertumbuhan dan hasil jagung yang terbaik. Percobaan lapangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 3 × 3. Faktor yang diteliti adalah pengaruh model penyimpanan yang terdiri dari tiga aras yaitu model penyimpanan di klobot, penyimpanan di lumbung dan penyimpanan di drum. Faktor kedua adalah jumlah biji per lubang tanam yang terdiri dari tiga aras yaitu 1 biji, 2 biji dan 3 biji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara model penyimpanan benih dan jumlah biji per lubang tanam hanya terjadi terhadap parameter tinggi tanaman 35 HST, panjang tongkol dan jumlah baris per tongkol. Model penyimpanan dalam klobot berpengaruh nyata terhadap diameter batang 56 HST dan panjang tongkol, sedangkan jumlah biji per lubang tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 56 HST, luas daun, jumlah baris per tongkol, jumlah biji per baris, jumlah tongkol per petak, berat pipilan kering per tanaman maupun per petak, berat 100 biji dan berat segar maupun kering berangkasan. Penyimpanan benih dengan cara klobot memberikan hasil jagung tertinggi sebesar 2,385 t/ha. Penanaman dengan jumlah tiga biji per lubang tanam memberikan hasil jagung tertinggi yakni 3,178 t/ha. ©2016 dipublikasikan oleh Savana Cendana.
CITATION STYLE
Manikin, E. T., & Lelang, M. A. (2016). Pengaruh Model Penyimpanan Benih dan Jumlah Biji Per Lubang Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L.). Savana Cendana, 1(02), 54–58. https://doi.org/10.32938/sc.v1i02.11
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.