TONDANO MASA KOLONIAL: Kota Kolonial Berwajah Tradisional

  • Marzuki I
N/ACitations
Citations of this article
11Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tondano merupakan salah satu kota di pedalaman Minahasa yang ramai dan menjadi pusat pemerintahan tradisional Minahasa semenjak sebelum kedatangan bangsa Eropa. Pada masa pemerintahan colonial, Tondano menjadi ibukota afdelling Tondano dengan wilayah meliputi Tondano dan negeri-negeri sekitar Danau Tondano. Pola tata kota Tondano dirancang oleh pemerintah colonial Inggris pada masa pemerintahan Residen Jansen tahun 1810. Pusat kota berupa lapangan yang dikelilingi permukiman, perkantoran, pasar, sekolah, dan rumah ibadah. Pola permukiman berbentuk blok yang dibatasi dengan jalan-jalan. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kajian arkeologi perkotaan. Unit pengkajian meliputi lingkungan fisik, tinggalan arkeologi, toponim, dan sumber sejarah. Tahap penelitian meliputi tahap pengumpulan data, analisis data, interpretasi data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pola tata ruang kota Tondano merupakan pola tata ruang kota colonial baru, tetapi permukiman kota didominasi rumah-rumah tradisional Minahasa.

Cite

CITATION STYLE

APA

Marzuki, I. W. (2019). TONDANO MASA KOLONIAL: Kota Kolonial Berwajah Tradisional. Tumotowa, 2(1), 13–22. https://doi.org/10.24832/tmt.v2i1.27

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free