Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Tingkat Stres dengan Gangguan Siklus Menstruasi pada siswi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan Kohort. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi di SMPN 1 Sleman Yogyakarta dan sampel yang diambil sebanyak 62 orang dengan menggunakan teknik quota sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah Gamma dan koefisien korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan. Hasil penelitian menunjukkan siswi yang memiliki stres ringan dengan tidak memiliki gangguan siklus menstruasi sebanyak 15 orang (24,2%), siswi dengan stres sedang dengan adanya gangguan siklus menstruasi sebanyak 23 orang (43,5%). Siswi dengan tingkat stres ringan dan adanya gangguan siklus menstruasi sebanyak 5 orang (8,1%), dan siswi dengan stres sedang dan tidak memiliki gangguan siklus menstruasi sebanyak 15 orang (24,2%). Uji gamma diperoleh nilai p=(0,002)<0,05 dengan nilai koefisien korelasi (G) sebesar 0,688. Kesimpulan ada hubungan antara tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi pada siswi SMPN 1 Sleman Yogyakarta dengan keeratan hubungan kuat.
CITATION STYLE
Nurdini, N., & Lutfiyati, A. (2023). Tingkat Stress Berhubungan dengan Gangguan Siklus Menstruasi pada Siswi SMPN 1 Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. JPKM: Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat, 4(1), 25–31. https://doi.org/10.47575/jpkm.v4i1.466
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.