Pluralitas di Indonesia adalah berkah tak ternilai harganya. Se- bagai rahmat Tuhan Maha Kuasa, manusia sering salah menerjemahkan rahmat tersebut sehingga kerap men- jadi bencana. Bukanlah Tuhan yang me- nganugerahkan bencana, melainkan manusia dengan cara pandang sempit (miopik) yang sering menyelewengkan rahmat tersebut menjadi bencana. Agama dan keberagamaan meru- pakan tolok ukur dan pintu ger- bang (avant garde) menilai bagaima- na pandangan pluralitas ditegakkan, bagaimana individu dan kelompok tertentu memandang individu dan kelompok lainnya. Semangat kebe- ragamaan yang cenderung memuja fundamentalisme menjadi akar masalah yang serius dan menjadikan pluralitas berpeluang menjadi bencana daripada sebagai potensi kebaikan.
CITATION STYLE
Susetyo, B. (2021). Kegagalan Negara Menjamin Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. Jurnal Hak Asasi Manusia, 6(6), 18–29. https://doi.org/10.58823/jham.v6i6.54
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.