SALUKO TOK AKE: KOMPOSISI TARI PEREMPUAN SUKU ANAK DALAM ANTARA ADAT DAN EMANSIPASI PEREMPUAN

  • Sari L
  • Rasmida R
  • Asril A
N/ACitations
Citations of this article
11Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

AbstrakArtikel ini bertujuan untuk membahas fenomena perempuan Suku Anak Dalam di Merangin, Jambi yang terikat dengan aturan adat mereka dalam komposisi tari Saluko Tok Ake. Saluko adalah aturan-aturan adat untuk para perempuan pada Suku Anak Dalam di Merangin, Jambi  yang telah ditetapkan dan diwariskan oleh nenek moyang mereka. Aturan–aturan untuk anak perempuan itu berupa larangan seperti: dilarang keluar rimba, dilarang mandi pakai sabun, dilarang belajar baca tulis, tidak boleh berbicara dengan lelaki kecuali pemangku adat dan keluarga mereka, dilarang memakai kosmetik, dilarang memakai kemben bagi perempuan remaja, perempuan dewasa memakai baju kecuali ketika temenggung berada di lokasi perkampungan hanya memakai kodek ( bawahan ). Mereka tetap bertahan dan sangat patuh terhadap aturan-aturan adat itu. Fenomena  ini  ditafsirkan dalam perspektif emansipasi wanita yang tampak bertolak belakang seperti mengorbankan hak-hak perempuan ke dalam bentuk karya komposisi tari yang memakai tipe murni, didukung dengan penggarapan gerak, simbol, ekspresi, musik dan artistik berlatar belakang SAD.Kata Kunci: Saluko Tok Ake, saluko, Suku Anak Dalam, emansipasi wanita,                           komposisi tari.AbstractThe cultural phenomenon of Suku Anak Dalam especially Saluko or the rules of women in the Suku Anak Dalam, where women in Suku Anak Dalam adhere to the rules that have been built from ancestors despite sacrificing Women's Human Rights (emancipation of women), they still survive and are very obedient against the existing rules, rules for women in the Suku Anak Dalam such as: girls are prohibited from going out to the jungle, are prohibited from bathing with soap, are forbidden to learn how to read and write, may not talk to men except customary holders and their families, prohibited from using cosmetics, for women adolescents wear kemben, adult women wear clothes except when the Tomonggong is at the location of the village, this will be interpreted into a dance composition work that uses a pure type, supported by the cultivation of movements, symbols, expressions, music and artistic in order to become a whole dance composition work set in the background behind the In Sukun Anak Dalam.Keywords: Saluko Tok Ake, saluko, Suku Anak Dalam, women's emancipation, dance composition.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sari, L. P., Rasmida, R., & Asril, A. (2021). SALUKO TOK AKE: KOMPOSISI TARI PEREMPUAN SUKU ANAK DALAM ANTARA ADAT DAN EMANSIPASI PEREMPUAN. Melayu Arts and Performance Journal, 4(1), 68. https://doi.org/10.26887/mapj.v4i1.2066

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free