Modal sosial merupakan suatu rangkaian proses hubungan antar manusia yang ditopang oleh jaringan, norma-norma dan kepercayaaan sosial yang memungkinkan efisiensi dan efektifitas koordinasi serta kerjasama untuk keuntungan bersama. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis modal sosial, keberlanjutan, dan pengaruh modal sosial terhadap keberlanjutan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Rukun di Kabupaten Wonogiri. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2020. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penentuan sampel menggunakan metode slovin dan diperoleh 82 responden. Pengambilan data dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tehnik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial yang ada di Gapoktan Ngudi Rukun tergolong dalam kategori tinggi dengan presentase jaringan kerjasama 60%, kepercayaan 48% dan norma 64%. Tingkat keberlanjutan di Gapoktan Ngudi Rukun termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan tingkat presentase 94%. Modal sosial yang terdiri dari jaringan kerjasama, kepercayaan dan norma berpengaruh secara serempak dan parsial terhadap keberlanjutan Gapoktan Ngudi Rukun di Kabupaten Wonogiri. Nilai Adjusted R-Square sebesar 0,919 yang berarti keberlanjutan Gapoktan Ngudi Rukun dipengaruhi oleh modal sosial (jaringan kerjasama, kepercayaan, dan norma) sebesar 91,9%. Modal sosial dalam gapoktan perlu ditingkatkan dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif.
CITATION STYLE
Ermawati, T., Dalmiyatun, T., & Prayoga, K. (2021). Pengaruh Modal Sosial Terhadap Keberlanjutan Gapoktan Ngudi Rukun Di Kabupaten Wonogiri. Jambura Agribusiness Journal, 3(1), 1–14. https://doi.org/10.37046/jaj.v3i1.10129
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.